TEMPO.CO, Jakarta- Aplikasi pesan WhatsApp sekarang memungkinkan penggunanya untuk mentransfer Bitcoin (BTC) dan Litecoin (LTC). Facebook juga ikut mengawasi pengguna WhatsApp dalam menggunakan stablecoin-nya, demikian dilansir laman ethereumworldnew, Senin, 20 Mei 2019.
Baca: Spyware Serang WhatsApp, Berdampak bagi Pengguna di Indonesia?
Transaksi kripto semakin luas penggunaannya, sekarang lebih banyak platform menawarkan transaksi kripto untuk pertukaran atau dompet kripto. Meskipun demikian, beberapa pemain pasar mulai menargetkan platform pesan populer untuk mengenalkan pembayaran kripto, dan banyak perusahaan lain bergabung dengan kelompok ini.
Pada Ahad, 19 Mei 2019, platform blockchain Republik Zulu mengunggah komentar melalui akun Twitter-nya, bahwa mereka telah meluncurkan bot khusus untuk pengguna WhatsApp. Tujuannya untuk mengirim dan menerima mata uang seperti Bitcoin (BTC) dan Litecoin (LTC) menggunakan bot Lite.Im baru.
Untuk mengirim atau menerima kripto melalui bot WhatsApp baru, pengguna hanya perlu menginstalnya dan memeriksa permintaan di layar. Bot juga memungkinkan pengguna mendapatkan beberapa kripto dengan merujuk teman dan memastikan mereka menginstalnya juga.
Saat ini bot memiliki dua opsi bahasa, yakni Spanyol dan Inggris. Terlepas dari BTC dan ETH, bot ini memungkinkan pengiriman dan penerimaan token asli Republik Zulu atau ZTX.
Beberapa perusahaan bahkan melangkah lebih jauh dan mengenalkan transaksi kripto melalui SMS biasa. Opsi ini jauh lebih mudah digunakan bagi mereka yang tidak pandai menggunakan gadget. Pada Februari 2019, dilaporkan bahwa dompet kripto Wuabit juga berencana untuk mulai melakukan operasi di WhatsApp, Viber, Telegram dan juga SMS.
Awal tahun ini, bot Lite.Im juga diluncurkan untuk Facebook Messenger, Telegram dan SMS. Republik Zulu percaya bahwa platform pengiriman pesan sangat penting untuk menyebarkan adopsi kripto seluas mungkin.
Transaksi kripto seluler di kawasan dunia seperti Afrika dan Asia memungkinkan banyak orang yang tidak memiliki rekening bank memiliki akses ke sistem keuangan global, pembayaran online, dan memberi mereka peluang lebih besar.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa media sosial Facebook sedang sibuk mengembangkan stablecoin sendiri. Divisi blockchain khusus dan startup yang baru didirikan di Swiss sedang melakukan pekerjaan itu.
Simak kabar terbaru tentang peretasan WhatsApp hanya di kanal Tekno Tempo.co
ETHEREUMWORLDNEWS | INVEST IN BLOCKCHAIN